Borneo Ingin Merdeka!
“Di negara yang penuh dengan ketidakadilan, maka akan selalu saja timbul niat untuk melepaskan diri. Merdeka mungkin.”
Tulisan saya kali ini memang perlu dibaca dengan cermat dan hati-hati. Ini bukan tulisan makar tapi curhat.
Wacana Borneo Merdeka sebelumnya sudah ada sebelum Indonesia disahkan
sebagai sebuah negara. Hal itu tidak dapat dipungkiri. Silakan baca
sejarah.
Kemudian timbul pertanyaan, kenapa Borneo harus merdeka? Lihat Papua,
terkecuali Aceh yang ingin menegakkan syariah, keinginan merdeka murni
karena merasa dianaktirikan oleh Jakarta. Wacana Borneo Merdeka juga
muncul karena merasa kurangnya keadilan di NKRI.
Pantaskah Borneo Merdeka? Lihat bagaimana korupsi merajalela di negeri
ini. Hukum yang tumpul. Itu bisa saja menyakiti hati masyarakat yang
sehari-hari hidup di bawah garis kemiskinan.
Ketidakbecusan Jakarta menjaga Borneo bisa kita lihat dari lepasnya
pulau Simpadan-Ligitan. Buruknya Infrastruktur di Borneo, sementara
kekayaan alamnya diserap habis-habisan untuk Jawa. Masih ingat berita
warga perbatasan yang ingin pindah saja ke Malaysia sebab merasa tidak
diperhatikan.
Kecemburuan sosial tidak begitu saja muncul. Kemarin ada Kompasianer
memposting artikel yang isinya membanggakan orang Jawa. Itu hak memang
tapi ada hal yang ingin saya sentuh. Dia mengatakan Jawa unggul karena
warganya banyak yang tajir, punya banyak mobil, gedung bertingkat di
mana-mana. Lupa dia kalau semuanya itu hasil serapan nyawa Borneo dan
pulau lain.
“Kami bosan bila Borneo seperti ini. Alam kaya tapi rakyat hidup dibawah
garis kemiskinan. Sudahlah miskin malah dimiskinkan lagi. Lengkap
sudah. Rakyat yang sehari-hari hidup dari berladang dan berburu lalu
tiba-tiba tanahnya dijual kepada perusahaan Sawit dan HPH. Sudah, kalau
begitu Borneo Merdeka saja!” Begitu kata seorang sahabat suatu hari.
Akun TM2000 juga pernah ngetweet perihal Negara Melayu Raya. Saya
tertawa ketika membacanya. Mungkin suatu hari nanti, saat NKRI semakin
tak becus, semakin tak adil, semakin tirani, Borneo Merdeka bisa
terealisasi. Salam satu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar