Malang (29/14)—Sejumlah mahasiswa asal
Kabupaten Yalimo, Papua yang tergabung dalam Forum Peduli Pembangunan
Yalimo menolak pembangunan empat pos polisi yang akan dibangun di daerah
itu. Mereka menilai, pos polisi itu bukan kebutuhan masyarakat.
“Itu bukan kebutuhan masyarakat. Masih ada kebutuhan masyarakat yaitu
pendidikan, kesehatan dan pelayanan yang maksimal,” kata Koordinator
Forum Peduli Pembangunan Yalimo, Leo Himan, kepada wartawan di Abepura,
Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (29/14).
Menurut Leo, sejak Yalimo ada, masyarakat Yalimo berada dalam
kondisi aman dan damai. “Orang lewat Yalimo ke Wamena tengah malam pun
tidak ada kejadian luar biasa, malah sangat aman, jadi keamanan
diperlukan tapi belum saatnya,” kata Leo lagi.
Pihak Leo mengakui, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Yalimo, dalam
hal pendidikan, sudah memperhatikan mashasiswa asal kabupaten ini.
Namun, dia berharap, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemda
Kabupaten Yalimo, lebih jeli dan mampu menjabarkan kebijakan Bupati
Yalimo.
Yalimo memiliki lima distrik, yaitu, Abenaho, Aphalapisili, Welarek,
Benawa dan Elelim. Seperti diberitakan harian Cenderawasih Pos 21
November 2012 dan 26 November 2012, Bupati Kabupaten yang dimekarkan
dari Kabupaten Jayawijaya ini meminta penambahan pasukan pembangunan
empat polsek di Yalimo pasca pencurian lima pucuk senjata api. (HPNews/Lapendos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar